Faktor pemupukan telah diketahui menggunakan biaya terbesar dalam pos pemeliharaan, yaitu berkisar 30-40% (di lahan pertanian dan hortikultura) dan 60-75% (di lahan perkebunan) dari total biaya pemeliharaan. Kesalahan dalam pengelolaan pemupukan akan berakibat buruk terhadap pencapaian produksi.
Dengan semakin luasnya areal perkebunan/pertanian di Indonesia, sudah dapat dipastikan bahwa lokasinya berada pada kondisi lahan (tanah dan iklim) yang beragam, dan atas dasar keragaman lahan inilah, akan menjadi titik tolak dari sektor litbang dalam melayani para pemilik lahan dengan motto site specific management on fertilization program. Penyusunan rekomendasi pemupukan merupakan tahapan penting dalam proses pengelolaan atau manajemen pemupukan terintegrasi yang didasarkan kepada spesifik lahan.