Gambaran Umum:
Pupuk TSP (Triple Super Phosphate) adalah salah satu pupuk sumber hara fosfor pertama yang memiliki hasil analisa kandungan fosfor yang cukup tinggi dan telah digunakan secara luas oleh masyarakat. Secara teknis, pupuk ini dikenal sebagai calcium dihydrogen phosphate atau monocalcium phosphate dengan rumus kimia [Ca(H2PO4)2 .H2O]. Meskipun TSP merupakan sumber fosfor yang sangat baik, penggunaannya dapat disubstitusi dengan varian pupuk fosfor lainnya, seperti Rock Phosphate, SP36, DAP, dan lainnya.
Penggunaan dalam Pertanian
Pupuk TSP memiliki beberapa keuntungan agronomis yang membuatnya populer sebagai sumber fosfor (P) dalam jangka waktu yang lama:
TSP memiliki kandungan fosfor tertinggi di antara pupuk kering yang tidak mengandung nitrogen (N).
Sekitar 90% kandungan fosfor dalam TSP bersifat mudah larut dalam air (water soluble), sehingga cepat tersedia untuk diserap oleh tanaman.
Begitu diaplikasikan pada tanah yang lembab, butiran TSP akan segera meluruh, menjadikan campuran tanah dan TSP ini bersifat asam.
TSP juga mengandung 15% kalsium (Ca), yang berfungsi sebagai unsur hara tambahan bagi tanaman.
Tata Kelola Pemupukan
Saat aplikasi, semua jenis pupuk fosfor, termasuk TSP, harus diatur dengan baik untuk mengurangi kehilangan hara akibat faktor eksternal seperti aliran air (run-off), pencucian (leaching), dan lainnya. Fosfor yang terbawa air dan masuk ke perairan bebas, seperti danau atau kolam penampungan, dapat menyebabkan masalah algae blooming (pertumbuhan alga atau ganggang yang berlebihan), yang berpotensi mengganggu keseimbangan ekosistem lokal.
Rekomendasi Pemupukan
Dengan beragamnya kebutuhan tanaman terhadap unsur hara fosfor, pupuk TSP memiliki jangkauan penggunaan yang luas. Hampir setiap tanaman budidaya memerlukan unsur hara fosfor, namun dosis pemupukan dapat berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Silakan mengecek rekomendasi pemupukan berdasarkan jenis tanaman untuk mendapatkan hasil yang optimal.