Gambaran Umum
Unsur Tembaga (Cu): Merupakan unsur mikro penting yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil (0.05 - 0.5 ppm di titik tumbuh, dan 3-10 ppm di bagian lainnya). Tembaga diperlukan dalam proses enzimatik dan pembentukan klorofil. Defisiensi tembaga jarang terjadi, namun harus dihindari untuk mencegah dampak negatif pada pertumbuhan dan kualitas tanaman.
Fungsi Unsur Tembaga
- Aktivasi Enzim: Mengaktifkan enzim-enzim yang terlibat dalam sintesis lignin dan proses enzimatik lainnya.
- Fotosintesis: Diperlukan dalam proses fotosintesis.
- Respirasi dan Metabolisme: Penting dalam respirasi tanaman serta membantu metabolisme karbohidrat dan protein.
- Peningkatan Kualitas: Membantu menambah rasa, warna pada sayuran, dan warna bunga.
Gejala Kekurangan
Unsur tembaga bersifat tidak mobile, sehingga gejala kekurangan hanya muncul di daun muda. Gejala umum termasuk:
- Penguncupan Daun: Daun menjadi mengerucut atau mengerut.
- Klorosis: Terjadi menguning pada seluruh daun atau di antara tulangan daun.
- Daun Kecil dan Mengelinting: Daun muda lebih kecil dan cenderung melintir.
- Gangguan Titik Tumbuh: Tunas baru tidak muncul dan batang menjadi kerdil.
- Perubahan Warna Bunga: Bunga cenderung lebih terang dari biasanya.
Hati-hati!
- Interaksi dengan Pupuk Lain: Terlalu banyak aplikasi KCL, fosfat, atau unsur mikro lain dapat menyebabkan kekurangan tembaga.
- Keasaman Tanah: pH tanah yang tinggi dapat mengurangi ketersediaan tembaga bagi tanaman.
Keracunan Unsur Tembaga
Keracunan terjadi akibat kelebihan tembaga yang terserap oleh tanaman. Gejala keracunan termasuk:
- Gangguan Pertumbuhan: Pertumbuhan terhambat dan akar rambut terbakar secara kimiawi.
- Persaingan dengan Unsur Mikro Lain: Kelebihan tembaga bersaing dengan penyerapan zat mikro lain seperti zat besi dan molybdenum.
- Gejala Kekurangan Unsur Lain: Pertumbuhan tunas awalnya hijau, tetapi gejala kekurangan unsur mikro lain muncul kemudian.
- Pembatasan Percabangan: Tanaman menjadi kerdil dan tidak tumbuh dengan baik.
Cara Mengecek Kandungan Tembaga di Tanah
- pH Tanah: Cek pH tanah karena tembaga lebih tersedia pada pH rendah.
- Cek Jamur: Beberapa jamur menggunakan tembaga, jadi pastikan permukaan daun atau batang telah dicuci sebelum pengujian.
- Indikator Biologis: Tanaman kacang-kacangan lebih sensitif terhadap tembaga dan dapat digunakan sebagai indikator.
Pengadaan Unsur Tembaga
- Bentuk Pupuk: Tembaga biasanya tersedia dalam bentuk pupuk yang larut dan terurai bertahap.
- Aplikasi: Pastikan dosis dan cara aplikasi yang tepat untuk menghindari keracunan. Konsultasikan dengan petugas penyuluh pertanian sebelum aplikasi.